#Asrama #Farewell #Bimbel di depok fighting session 1

Banyak hal yg ingin ku tulis tentang perjalanan menuju masa depan, 1 tahun lalu, saat itu adalah perjalanan menuju kedewasaan, perjalanan yg membuatku seperti saat ini. Aku takut tak bisa mengingatnya dengan baik lagi suatu saat nanti..

Oke kita mulai...  Start from our farewell party, in Santika Hotel...

Aku lupa persis tanggalnya,yg jelas waktu itu acaranya dilaksanain hari sabtu. Dalam rangkaian 3 acara dalam satu waktu, banyak dana yg harus sekolahku keluarkan. Bayangkan saja, paginya kami harus melaksanakan acara wisuda yg sudah mnjadi tradisi kami semenjak sah mendapat sertifikat SBI (sekolah bertaraf internasionl). Sorenya dilanjutkan dengan acara perpisahan dengan adik tingkat dan guru-guru... dan malamnya lagi sepert biasa farewell party  pun dilakukan. Aku tak akan banyak cerita tentang apa, bagaimana, dan dengan siapa aku disana. Yang jelas keesokan harinya .. aku bersama ke-4 teman sekelasku langsung terbang ke bandara soekarno hatta, menuju jakarta, tepat nya di perbatasannya, yaitu kota depok. Aku tau pikiran kalian. UI? Oh, tidak aku tak berniat masuk UI kok.
oke balik ke inti cerita, di sana, depok kami, aku, finda, riska, ade dan cita... kami mengadu nasib (istilah jaman bahuela J), kami bimbel selama hampir 2 bulan. Intensif SNMPTN di Nurul Fikri / NF..
            Aku tak begitu nyaman bimbel disana, harus nya ini bukan menjadi alasan, tapi begitu adanya. Ternyata di kelas bimbel itu aku sekelas dengan anak Pemali, ya, sekolah kakak ku dulu. Cerita sedikit, dulu aku ditantang kakak ku , abang ueng, katanya “bisa ga adek lulus tes masuk ke sekolah abang?”.. dan saat pengumuman di koran menyatakan aku lulus, kakak ku malah menolak aku untuk sekolah di tempat ia, alasannya ga rasional, 1. Itu asrama dek, susah, kamu makan nya cerewet. 2. Naik sepeda dek ke sekolah 3. Hidup asrama itu keras 4. Jangan bikin bunda kita khawatir, bunda kan lagi sakit ....5. kalo mau maju di sekolah lain juga bisa..  bla bla
endingnya aku menuruti kemauan kakak ku, keluarga ku pun setuju aku menolak sekolah itu, biarpun beasiswa seutuhnya, semuanya... malah memelih sekolah ku yg sekarang, yang biaya nya ngalahin biaya kakak ku kuliah -.-
            Bbukan salah ku, begitu selalu ku katakan setiap pembanyaran SPP. 3 tahun ga kerasa di SMA ku jalani, lomba esay, cerpen, dan karya tulis ku dalami. Tapi aku masih teringat asrama, kebersamaan dengan teman2 kakak ku membuatku terpesona akan kehidupan asrama. Tapi Tuhan mempunyai jalan lain yg lebih indah untukku, insya Allah.
            Di NF ini aku bertemu mereka,astri (panggilan bagi penghuni asrama putri)... hari pertama aku bertemu mereka aku dikelilingi mereka, dan dihujani pertanyaan atas sikap ku dulu, kenapa aku membatalkan pilihan ku untuk sekolah disana , bersama mereka... sungguh , mereka baik, dan ternyata aku juga bertemu dengan calon teman se kamarku di asrama J dia juga sangat ramah,,, mereka bilang kami keluarga yg tertunda... heheh lucu sih, tapi tetep saja, keputusan kakak membuatku tak pernah ingin melihat sosok siapapun yg berhubungan dengan asrama kakak ku lagi. Sekolahnya atau apapun. Tapi itu tak berlangsung lama. Aku mulai terbiasa dan menerima keadaan, setelah 3 tahun berjalan, aku tahu aku masuk sekolah yg terfavorit... disana aku bisa menyalurkan hobby ku di bidang foto, karya ilmiah, bahkan aku juga turut campur dalam olimpiade terutama bidang biologi, sedikit nyasar dari waktu SMP karna aku dulu suka matematika...
            oke cukup cerita masa pasca SMP ku... lanjut cerita bimbel di depok J

Di depok aku tinggal di dekat UI, di sebuah rumah, harga kosannya Rp 300.000,- per kamar, aku tinggal di lantai 2... disana kami diurusin oleh teteh mariam yg bawel bersama ibunya yg baik J kangen mereka...

dan ke empat teman nge-bolang ku sekarang mereka sudah sukses, insya allah, finda di fk yarsi, riska dan ade di ugm, dan cita di ui. Dan aku alhamdulillah di fk unsri, cinta pertama ku :)